PERGURUAN TINGGI & PELAYANAN | 20 Desember 2011


Kategori: Universitas IBA

Kegiatan pendidikan untuk publik tentu harus menyediakan pelayanan kepada konsumennya. Menyediakan fasilitas tempat belajar, manajemen dan akademik sesuai tingkat pendidikan yang ditawarkan. Pelayanan yang diberikan diatur dalam sekumpulan proses kegiatan, misalnya, dengan mengadaptasi metode manajemen PDCA yang diterapkan dalam standard ISO 9001:2008 dan IWA2:2007.
Target pelayanan diukur dengan tingkat kepuasan konsumen. Mutu pelayanan adalah parameter yang dapat dirasakan oleh konsumen. Kepuasan konsumen beragam dan mudah berubah dari waktu ke waktu. Karena itu, pencapaian mutu pelayanan di targetkan dalam quality objective. Dengan evaluasi dan koreksi yang berkesinabungan, quality objective terus didorong lebih baik dari sebelumnya. Sejalan dengan kepuasan konsumen yang selalu berubah dan mengharapkan yang lebih menyenangkan, maka proses pelayanan juga harus terus dikembangkan. Pelayanan adalah aktifitas sepanjang hidup. Kehidupan kita tidak akan naik mutunya, kalau tangga mutu berikutnya tidak kita siapkan.   
Jadi pelayanan kepada konsumen adalah bagian ujung dari rangkaian proses kegiatan akademik. Pemenuhan kepuasan konsumen sama pentingnya dengan disiplin melaksanakan proses dalam manajemen mutu. Proses tidak boleh dikesampingkan. Pengalaman banyak menunjukan bahwa dedikasi terhadap proses mewujudkan impian. Pelayanan tidak hanya kearah konsumen mahasiswa, tetapi juga kearah dosen,  karyawan dan pejabat struktural. Misalnya sebagai dosen, konsumennya adalah mahasiswa, sesama dosen dan pejabat struktural. Kita harus pula memberi contoh, agar mahasiswa juga memberi pelayanan kepada dosen, sesama rekan dan orang tua mereka. Pejabat struktural memberi pelayanan kepada dosen, sesama pejabat struktural dan Atasannya. Mengembangkan mutu pelayanan untuk keunggulan adalah praktek bagi semua civitas akademik. Praktek atau kebiasaan tersebut harus terus dilatih dari hari ke hari. Lihat saja seorang olahragawan, latihan yang konsisten membuat atlit tadi unggul dan menjadi juara. Dikalangan militer ada istilah bisa karena biasa. Bayangkan, seorang prajurit harus memiliki berbagai ketangkasan, memahami berbagai jenis persenjataan dan peralatan elektronik.
Kebiasaan baik (best practice) membuat anda menjadi unggul.

tags:
Shared publicly - 22/12/2011 23:10